Taman Nasional Tanjung
Puting adalah sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pariwisata dan rekreasi
dalam arti wisata alam (ecoturism). Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting sebagai kawasan konservasi yang
merupakan keterwakilan ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah di
Kalimantan, yang kaya akan jenis-jenis flora dan faunanya, terlebih jenis fauna
khas seperti orangutan juga bekantan serta jenis satwa yang
lainnya menjadikan Taman Nasional Tanjung Puting sebagai tempat yang sangat menarik
dari sisi kepariwisataan. Musim yang sangat cocok untuk berkunjung ke taman
wisata ini yaitu jatuh di
bulan Juni s/d September setiap tahunnya.
Potensi wisata yang menarik
bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi taman wisata ini dapat menikmati
pemandangan indah hutan Kalimantan dengan menyusuri sungai-sungai yang masih
asri dan alami dengan satwa-satwa liar di pepohonan seperti bekantan, lutung,
monyet atau sekali-kali burung-burung rangkong, elang, raja udang yang terbang
di sekitar.
Selain memiliki pemandangan yang indah dan memiliki
floran dan fauna yang begitu beragam serta alami, Taman Nasional Tanjung Puting
juga merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai pusat rehabilitasi
orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk rehabilitasi orangutan yaitu :
1. Tanjung Harapan merupakan kawasan yang cocok untuk
kegiatan ekowisata, dilengkapi dengan sebuah Pusat informasi, Guest House,
Menara Observasi. Di sana diadakan makan orangutan di sore hari. (90 Menit dari Kumai
Dengan Perahu)
2. Pondok Tanggui merupakan tempat khusus untuk
program anak orangutan dan
semi-liar rehabilitasi. Pusat rehabilitasi orangutan menawarkan program pemberian makan orangutan pada pukul 9 pagi yang
selalu menarik banyak wisatawan Nasional maupun Internasional (60 Menit dari
Pesalat Dengan Perahu)
3. Camp Leakey merupakan tempat yang terletak dalam zona
pengembangan khusus dan terkenal sebagai pusat penelitian orangutan dan pusat
rehabilitasi. Tempat ini sangat dianjurkan dan wajib di kunjungi jika seseorang
ingin melihat orangutan liar dan setengah-liar dan juga
pemberian makan orangutan. (60 Menit dari Pondok
Tangguy oleh Perahu).
Potensi Flora dan Fauna lain juga tak kalah
menarik dan beragam yang dimiliki taman
wisata alam ini. Berbicara tentang Flora, kawasan Taman Nasional Tanjung Puting merupakan perwakilan
ekosistem hutan hujan tropika dataran rendah, didalamnya terdapat 7 (tujuh)
tipe vegetasi yaitu Hutan Bakau (Mangrove), Nipah, Hutan Rawa, Hutan Gambut
Rawa, Hutan Ilalang, Kerangas dan hutan Dipterocarpus Tanah Kering. Selain itu
ada pula jenis tumbuhan yang berkasiat sebagai obat tradisional yang digunakan
oleh penduduk di sekitar kawasan, diantaranya pasak bumi, jenis tumbuhan lain
yang banyak di cari penduduk sekitar secara turun temurun guna memenuhi
penghidupannya, baik dari hasil buah/biji, getah atau kulit kayu batangnya atau
bagian lainnya seperti tengkawang, jelutung, getah merah, gembor, rotan dan
lain-lain. Kemudian jenis-jenis tumbuhan lain yang sudah banyak di kenal di
antaranya ulin/pohon kayu besi, ramin, meranti, pulai, nyatoh, lanan, merang,
ketiau, keranji dan lain-lain.
Potensi fauna
yang terdapat di Taman Nasional Tanjung Puting sangat banyak variasinya,
terdapat lebih dari 38 jenis mamalia, lebih dari 16 jenis reptilia, terdapat 9
jenis primata, lebih dari 200 jenis aves (burung), serta beberapa jenis ikan.
Jenis primata yang sangat terkenal adalah orangutan, sedang jenis primata lain diantaranya bekantan, monyet,
lutung, owa-owa, kukang dan lain-lain. Jenis-jenis
reptilia penting yang menghuni hampir di semua sungai yang ada adalah buaya
senyulong dan buaya muara jenis yang lain di antaranya biawak, ular phyton.
Ular cobra, kura-kura dan lain-lain. Jenis-jenis burung yang mudah ditemukan
diantaranya Rangkong, Raja udang, Elang Ikan, Alap-alap, Pecuk Ular, Kuntul dan
lain – lain.
Jika anda ingin mengunjungi wisata
satu ini, berikut adalah beberapa gambaran mengenai biaya maupun berbagai
fasilitas yang dapat dinikmati, antara lain :
Untuk akomodasi di Tanjung Puting
menggunakan klotok atau kapal wisata, rimba lodge
dan guest house. Untuk klotok ini
ada asosiasinya yakni Himpunan Klotok Wisata Kumai (HKWK) dan standar untuk sewa
per hari.
Sewa klotok bervariasi sesuai dengan ukuran dan mesin
kapal:
1. Tour 1 hari, sewa klotok mulai Rp 1,3 juta - Rp 2 juta.
2. Tour 2 hari, sewa klotok mulai Rp 750.000 - Rp 1,2 juta.
3. Tour lebih dari 3 hari, sewa klotok mulai Rp 600.000 - Rp 1 juta.
Kemudian Pemandu wisata atau guide juga terhimpun dalam wadah
organisasi profesi yaitu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan biaya sewa
pemandu wisata yaitu Rp 250.000 per hari (1-4 orang).
Untuk biaya makan, di kenakan tarif
juru masak adalah Rp 120.000 untuk 4 orang per hari. Kalau lebih dari 4 orang,
misalkan 5 orang maka Rp 120.000 + Rp 30.000 = Rp 150.000 per hari. Jadi setiap
menambah orang, maka bertambah juga bayarannya yaitu sebesar Rp 30.000 per
orang dan yang terakhir yaitu Izin masuk ke TN Tanjung Puting, bagi wisatawan
nusantara: tiket masuk Rp 12.000/orang/hari, Rp 5.000/kamera, Rp
15.000rb/handycam, tiket klotok Rp 50.000, tiket parkir klotok Rp 10.000/klotok/hari.
Lalu wisatawan asing: tiket masuk Rp 120.000/orang/hari, Rp 50.000/kamera, Rp
150.000/handycam, tiket klotok Rp 50.000, tiket parkir klotok Rp
10.000/klotok/hari.
Selamat
berwisata, traveller J
Camp Leakey bisa dikunjungi untuk umum g?
BalasHapus