A

Senin, 20 Oktober 2014

Sumba, Pulau Kecil nan Eksotis

Pulau Sumba merupakan sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. Kota terbesarnya adalah Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur.
Transportasi menuju Pulau Sumba adalah dengan naik pesawat ke Bali atau ke Kupang, dilanjutkan penerbangan ke Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya. Atau dengan transportasi laut ke Bali, Lombok, Bima dan berakhir di Waingapu, Sumba Timur. Untuk melakukan perjalanan selama di Sumba, Anda bisa menyewa mobil, naik bus atau travel. Sewa mobil mulai dari Rp. 500.000 sudah termasuk bensin dan sopir, serta bisa digunakan untuk berkeliling.
Penginapan di Sumba berupa hotel-hotel melati seperti Hotel Merlyn di Sumba Timur, Hotel Aloha, Hotel Pelita, Monalisa Cottages dan Hotel Manandang di Sumba Barat dan beberapa hotel lainnya di Sumba Barat Daya. Monalisa Cottages dan Hotel Manandang sudah memiliki fasilitas AC dalam kamar. Sedangkan hotel-hotel melati di Sumba Barat rata-rata hanya berkipas angin dengan kamar mandi tanpa shower. Tarif kamar hotel-hotel melati ini di bawah Rp. 300.000 (non AC) dan di atas Rp 300.000 (AC).
Jika Anda ingin menginap di hotel berbintang, ada juga hotel berbintang dengan konsep resor seperti Nihi Watu Resort dan Sumba Nautil Resort. Harganya tentu lebih mahal yaitu Rp. 1juta hingga Rp. 12 juta. Alternatif lain adalah homestay di tepi pantai seperti di pantai Rua, atau menginap di rumah tradisional di beberapa kampung adat.

Nihi Watu Resort
Mengunjungi tempat dengan begitu banyak pesona alam yang indah nan eksotis tidaklah rugi. Pulau Sumba merupakan tempat wisata pantai yang sangat eksotis. Selain pantai dengan pasir putihnya, kita juga bisa menikmati keindahan bawah lautnya, karena terumbu karang yang masih lengkap dengan air laut yg jernih. Tempat ini sangat cocok bagi yang ingin menyepi dan menikmati hawa pantai yang asli, karena selain jauh dari keramaian, tempat ini belum banyak dijamah oleh tangan-tangan industri. Wisata pantai menjadi andalan pulau Sumba, terutama untuk penggemar selancar. Sumba memiliki banyak pantai yang indah seperti pantai Weekurri, pantai Mandorak, pantai Binatu, pantai Pahar, pantai Ngadu Bolu, pantai Ratenggaro, pantai Pasir Putih, pantai Pero dan masih banyak pantai lainnya.
Salah satu air terjun di Sumba Barat

Pantai Tanjung Karoso

Pantai Ratenggaro dengan latar kampung adat
Selain itu, ada juga festival menarik dari Sumba Barat yang menjadi agenda wisata tahunan dan sudah dikenal di mancanegara yaitu Festival Pasola. Festival Pasola menjadi favorit turis asing dan turis domestik, juga para fotografer dan pecinta wisata budaya. Acara pasola ini menampilkan adu ketangkasan pemuda antar kampung dengan menunggang kuda sambil melempar lembing pada lawan sampai lawan berdarah. Perayaan ini sesungguhnya merupakan acara menyambut musim panen dan memprediksi hasil panen. Namun seiring berjalannya waktu, acara ini menjadi festival yang dinanti-nantikan oleh banyak orang.
Festival Pasola
Sumba Barat sangat cocok untuk wisata budaya. Anda bisa mengunjungi kampung adat yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten ini, seperti Kampung Tarung, Kampung Waigali dan Kampung Ubeli. Wisata budaya selain Festival Pasola yang sudah diulas di awal, ada juga ritual budaya seperti Wulla Poddu di bulan Oktober atau November dan ritual adat lainnya di kampung-kampung adat. Obyek wisata lainnya adalah situs-situs megalitikum seperti kuburan megalitik dan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru.
Kampung tua Bukabani di Kodi-Sumba Barat Daya

Salah satu bentuk kuburan Megalitikum
Di Sumba, sangat susah mencari warung atau rumah makan yang menjual makanan khas Nusa Tenggara Timur. Itulah sebabnya, sangat susah untuk berwisata kuliner di Pulau ini. Makanan khas Sumba yang biasanya disajikan adalah menu sederhana seperti tumis bunga pepaya, ikan asin atau ikan bakar, juga daun ubi tumbuk atau RW (daging anjing dengan bumbu khusus). Menu ini bisa diminta pada pihak hotel untuk memasaknya. Cara khas lain yang sering dilakukan adalah membeli ikan segar dan memanggang sendiri di tepi pantai.
Oleh-oleh khas Sumba adalah kain tenun ikat. Beberapa kampung adat penghasil kain tenun ikat juga membolahkan Anda melihat proses menenun dan pewarnaan yang menggunakan pewarna alami. Motif kain tenun berbeda dari masing-masing Kabupaten. Kain tenun dijual dengan harga Rp. 200.000 sampai lebih dari Rp. 2 juta, tergantung besar kain dan jenis tenunan. Biasanya kain tenun yang paling mahal adalah kain tenun Sumba Timur. Selain itu, ada juga aneka kerajinan tangan seperti patung dari tanduk atau tulang kerbau dan parang khas Sumba, juga gelang dan aneka kalung khas Sumba yang disebut Anahida.
Kain tenun jenis Sikku

Aneka kalung Anahida
Jika Anda ingin menyaksikan keindahan wisata alam dan budaya yang masih asli dan belum terjamah tangan-tangan industri, maka di Pulau Sumbalah tempatnya! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates